Posts

Pop Erano: Istilah yang Mungkin Akan Jadi Tren

Image
Istilah “Pop Erano” mulai mencuri perhatian dalam ranah kritik musik kontemporer, terutama setelah diperkenalkan oleh seorang konten kreator di Instagram bernama Leonardo Ricci. Dalam video-videonya, Ricci menampilkan pendekatan kritik musik yang cenderung jarang ditemui di ranah digital Indonesia — lebih teknis dan berbasis pada analisis struktur musikal seperti notasi, progresi akor dan elemen material lainnya.  Istilah “Pop Erano” sendiri tampaknya digunakan Ricci untuk menggambarkan fase baru dalam musik populer saat ini. “Pop Erano” berpotensi menjadi istilah yang melekat dalam praktik kritik musik masa depan, terutama jika semakin banyak penikmat musik dan kritikus yang mulai menghargai kedalaman analisis musikal sebagai bagian dari pengalaman mendengarkan.

Therockjournals Sudah Tersertifikasi HKI

Image
Therockjournals, sebagai sebuah media musik independen lokal, kini resmi mendapatkan sertifikasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Sertifikasi ini bukan hanya pengakuan atas orisinalitas karya, namun juga tonggak penting bagi eksistensi Therockjournals dalam lanskap dikumentasi perihal musik di Indonesia. Ini akan menjadi motivasi kami untuk terus berkarya.

Perihal Direct Licensing dalam Industri Musik Indonesia

Image
Dalam beberapa waktu terakhir, istilah direct licensing ramai dibahas oleh musisi dan pelaku industri musik Indonesia. Direct licensing, atau perizinan langsung, adalah sistem di mana pencipta lagu atau pemilik hak cipta memberikan izin penggunaan karya mereka secara langsung kepada pengguna (misalnya: restoran, stasiun TV, penyelenggara konser, atau platform digital), tanpa melalui lembaga kolektif seperti Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) atau Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN). Tradisionalnya, di Indonesia hak cipta dikelola melalui sistem kolektif. Pencipta lagu mendaftarkan karyanya ke LMK, lalu LMK mewakili mereka dalam menagih royalti dari para pengguna karya. Selanjutnya, royalti tersebut dibagikan kembali kepada para pencipta. Sistem ini dianggap efisien karena memudahkan proses lisensi dan distribusi royalti, terutama jika karya digunakan di banyak tempat secara serempak. Namun, banyak musisi kini mendorong sistem direct licensing karena beberapa alasan. Pertama, kuran...

20 Tahun Heaven of Love: Salah Satu Album Pop Tersukses Dekade 2000-an

Image
⭐⭐⭐⭐✫ Album "Heaven of Love" dari Ada Band telah menginjak usia 20 tahun. Jika dilihat lagi, keindahannya juga  terpancar dari sampulnya yang menenangkan. Sampul album ini memancarkan ketenangan dan keindahan, seolah-olah mengajak pendengar untuk merasakan kedamaian yang dihadirkan oleh musik di dalamnya. Rilis pada tahun 2004, album ini menjadi salah satu ikon dalam dunia musik pop Indonesia, khsuusnya pada dekade 2000-an. Keindahan visual dari sampul album ini berhasil menggambarkan esensi musik yang ada di dalamnya, membuat para penggemar merasa teduh. Secara musikal, "Heaven of Love" merupakan album pop dengan komposisi yang solid. Setiap lagu dalam album ini menunjukkan aransemen yang baik, untuk sebuah album pop. Masing-masing personil menunjukkan sumbangsih kreativitas tinggi, yaitu Donnie Sibarani, Krishna Balagita, Dika Satjadibrata, dan Marshal Surya Rachman. Aransemen musik yang rapi dan lirik yang beragam tema, yang menyentuh hati membuat album ini denga...

20 Tahun Album Matraman: Sebuah Keberanian Dalam Eksplorasi Pesta Dansa

Image
⭐⭐⭐⭐⭐ Merayakan dua dekade sejak perilisan, album "Matraman" dari The Upstairs tetap menjadi salah satu karya terbaik dalam genre new wave Indonesia pada tahun 2000-an. Dirilis pada tahun 2004, "Matraman" membawa semangat independen yang kuat dan memperlihatkan keberanian luar biasa dalam eksplorasi musik pesta dansa. "Matraman" bukan hanya sebuah album, tetapi sebuah pernyataan. Dalam setiap lagunya, The Upstairs berhasil menggabungkan elemen-elemen new wave dengan tema-tema yang tidak umum  seperti "Apakah Aku Berada Di Mars Atau Mereka Mengundang Orang Mars" dan "Terekam (Tak Pernah Mati)". Mereka berhasil menghadirkan irama yang enerjik, dipadu dengan lirik yang di luar kebiasaan saat itu. Keberanian The Upstairs dalam "Matraman" terlihat dari cara mereka menantang batasan genre. Mereka tidak takut untuk bereksperimen dengan suara synthesizer yang mencolok, riff gitar yang menari dan vokal yang khas. Hasilnya adalah sebuah...

REVIEW: Marketing 5.0: Teknologi untuk Kemanusiaan

Image
⭐⭐⭐⭐⭐ "Marketing 5.0: Teknologi untuk Kemanusiaan" karya Philip Kotler, Hermawan Kartajaya dan Iwan Setiawan merupakan buku yang sangat relevan di era digital saat ini, menggabungkan konsep pemasaran tradisional dengan teknologi canggih untuk menciptakan pendekatan yang lebih manusiawi. Buku ini membahas bagaimana teknologi seperti AI, big data, dan Internet of Things (IoT) dapat digunakan untuk memahami dan memenuhi kebutuhan konsumen dengan lebih baik. Para penulis menekankan bahwa meskipun teknologi memainkan peran yang semakin besar dalam pemasaran, inti dari pemasaran yang sukses tetap pada pemahaman mendalam tentang perilaku manusia dan membangun hubungan yang kuat dengan konsumen. Salah satu konsep utama dalam buku ini adalah "teknologi untuk kemanusiaan," yang menggarisbawahi pentingnya menggunakan teknologi tidak hanya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemasaran, tetapi juga untuk menciptakan pengalaman yang lebih bermakna bagi konsumen. Ini menc...

10 Tahun Album "Weird": Matang dan Penuh Eksplorasi

Image
  ⭐⭐⭐⭐✰ Satu dekade telah berlalu sejak Neurotic merilis album perdana mereka, 'Weird'. Sebuah karya luar biasa yang tidak pernah usang untuk terus didengarkan. Album ini menunjukkan kemampuan musikalitas Neurotic yang di atas rata-rata, yang dihasilkan dari ide gila seorang JMono dan dieksekusi dengan penuh kesempurnaan. 'Weird' dibuka dengan intro berjudul 'Let's Get Weird', yang secara unik menggambarkan esensi dari seluruh album. Intro ini memadukan suara vokal yang dipecah layaknya cheerleaders dengan vokal khas JMono yang muncul di tengah lagu, memberikan kesan bahwa pendengar diajak untuk masuk ke dalam dunia Neurotic yang penuh dengan kejutan. Lanjut ke track kedua, 'Suara', yang memperlihatkan kemampuan Neurotic dalam menggabungkan nuansa musik 90-an dengan sentuhan synthesizer. Lagu ini mengajak pendengar untuk lebih intim dengan musik mereka, menciptakan garis merah yang khas di setiap nada. 'Aku Melangkah', track ketiga, menjadi b...