Posts

Showing posts from November, 2013

Pernikahan dan Perceraian Versi Indie di OST. Rocket Rain

Image
Jika membahas album yang menjadi   soundtrack   film, pastilah album tersebut memiliki konsep yang sesuai dengan alur cerita film.   Apa yang menarik pada   OST. Rocket Rain   ini adalah pengisinya dari ben-ben indie tanah air, yang sekaligus kolega sang   film maker . Berisi 6 lagu yang terinspirasi film   Rocket Rain , album ini merupakan wujud musik dari debut film panjang sutradara Anggun Priambodo. Para musisi yang berkontribusi di album ini adalah Jirapah, Frigi Frigi, Sajama Cut, The Kuda, Harlan, Dick Tamimi and The Friendly Love, Zeke Khaseli, dan White Shoes & The Couples Company. Kesemuanya membawakan lagu-lagu yang memiliki kaitan dengan cerita film, yakni tentang pernikahan dan perceraian. Secara konsep, jarang suatu album tentang hal-hal di atas dibuat dengan nuansa musik indie, khususnya di dalam negri. Lagu Jirapah yang berjudul “Crown” adalah juaranya. Lagu minimalis yang diawali bunyian elektronik terdengar mirip alat musik tradisional Jawa, lalu disusul

Semakbelukar – Semakbelukar EP: Kearifan Lokal Budaya Melayu

Image
Jika (debut) ini menjadi rilisan terakhir dari kolektif asal Palembang, semakbelukar maka bisa jadi ini adalah masterpiece mereka. Rilisan fisik dalam format vinyl dan cd yang kental akan suasana melayu. Lirik yang bangun juga sangat berakar pada kebiasaan dan gaya hidup masyarakat dari budaya Melayu. Dengan vokal David Hersya yang sangat khas lantang beserta liukan-liukan dendang Melayu. Yang begitu mengena di EP ini adalah suara akordeon dari Ricky Zulman yang terdengar tanpa cacat memandu dan memberikan suasana klasik pada musik-musik semakbelukar ini. Suara Gendang Melayu yang menjadi ciri khas lagu-lagu semak belukar ini benar-benar harmonis terhadap vokal David dan suara akordeon. Ketiga elemen inilah yang menjadi daya tarik EP semakbelukar ini yang menjadikannya sebagai cetak biru dari musik-musik melayu masa kini di Indonesia. Jika sebelumnya, Payung Teduh telah berkontribusi mempopulerkan musik keroncong di kalangan anak muda, maka semakbelukar sangat berkontribusi pada mu

Sajama Cut – Dead Osaka Buildings: Sisi Mistis dari Kemegahan Album

Image
Dead Osaka Buildings   adalah kumpulan   bonus track   dari rilisan ulang   The Osaka Journals   di tahun 2013 ini dalam format vinil 12”. Terdapat lima lagu bernuansa   noise experimental   yang biasa dibuat   frontman   Marcel Thee pada Strange Mountain atau Roman Catholic Skulls. Yang membedakan adalah, kumpulan   bonus track   tersebut mewakili musik eksperimental yang lebih sederhana dengan durasi yang relatif pendek dibandingkan proyek-proyek eksperimental Thee lainnya. Lagu “What is Your Sadness” menekankan bebunyian akan keretakan suara; bebunyian yang ditarik dan dimampatkan di akhir lagu. “European Screen Vision” menampilkan kemegahan dengan efek   loop   dan dengungan yang memabukkan.   Lalu, berlanjut dengan   beats   tekno di akhir yang tidak cukup harmonis dan cenderung menghentak. “Dirty Ships Oh Sad Distance” menampilkan efek mistis dengan gabungan nada-nada   ambient . Beberapa kejutan juga memberikan bayangan akan sebuah tempat tua yang sudah mati tanpa pengh

Guinness Arthur’s Day 2013: Club 8, One Republic, Mew: Penutupan dari Rangkaian Berbagai Kota

Image
Bila ada yang mengatakan bahwa acara rangkaian Guinnes Arthur’s Day 2013 yang sebelumnya diadakan di medan, Makassar, Surabaya merupakan konser yang formalitas, maka di akhir penutupnya ini adalah konser yang sebenarnya. Sebelumnya, di berbagai kora disuguhi oleh Firehouse dan Steelheart yang sudah berjaya di era 80an. Meski sudah tergolong band senior, acara kali ini ditutup oleh band yang memiliki semangat kebaruan yang sesuai dengan kondisi gaya hidup jaman sekarang. Maka hadirlah Club 8, One Republic dan Mew sebagai representasi penikmat musik yang tergolong ‘jaman sekarang’. Gerbang penukaran tiket sudah dibuka sekitar pukul setengah lima sore dan gerbang konser dibuka sekitar pukul setengah 8 malam. Acara ini dikhususkan bagi yang sudah berumur 21+ atau bebas semua boleh masuk,belum sempat saya kroscek. Sedikit yang menghambat dalam menikmati konser kali ini adalah marathon 3 band sekaligus dengan mobilitas penonton yang kurang, sehingga apabila ada yang mau ke toilet d

Buku Partitur Happy Coda

Image
Setelah merilis album Happy Coda pada situs YesNoWave, Frau merilis musik fisiknya dalam bentuk lembar partitur. Seperti yang telah dijelaskan pada buku ini bahwa pada jaman dahulu, sebelum ada media rekam, orang-orang mengonsumsi rilisan musisi dalam bentuk partitur. Frau sepertinya ingin melakukan hal serupa, agar semua orang dapat memainkan musiknya tersebut. Sesuatu yang jarang di Indonesia, Frau merilis karyanya dalam bentuk buku partitur berisi not-not balok dari 8 lagunya. Perilisan buku partitur Happy Coda ini layak diapresiasi karena wujud kreatifitas dalam mempublikasikan karya musik. Dengan kata pengantar oleh Felix Dass dan sekapur sirih dari Leilani Hermiasih, buku ini layak dimiliki bagi penggemar Frau. Hanya sebatas 300 kopi saja buku ini dijual. (mungkin) Menjadi pionir perilisan musik dalam bentuk lembar partitur yang nantinya diikuti oleh musisi-musisi lainnya. Suatu bentuk kreatifitas yang patut diapresiasi.

Frau – Happy Coda: Daya Eksplorasi yang Luar Biasa

Image
Sulit memang untuk menulis tentang album yang terdengar tanpa cacat ini. Daya eksplorasinya tinggi dengan konsep yang matang. Didengarkan ribuan kali sekaligus memiliki efek menenangkan dan tanpa menuai rasa bosan sedikitpun. Benar-benar tidak menyangka bahwa album ini dikerjakan oleh perempuan yang masih muda. Daya cipta dari gubahan nadanya memang luar biasa. Terdapat delapan buah lagu di album Happy Coda ini yang bisa diunduh pada situs YesNoWave secara gratis. Happy Coda ini merupakan album kedua dari Frau (Leilani Hermiasih dan Oscar). Dibuka oleh Something More yang penuh semangat dengan liak-liuk nada mayor minor yang saling bersahut-sahutan. Alur lagu dari awal sampai akhir pada Something More ini benar memiliki dinamika yang tebal. Mungkin ini lagu terbaik pada album ini, meskipun ketujuh lagu lainnya juga terdengar tanpa cacat. Pada Waters ini menampilkan suasana yang lebih mendayu yang menenangkan. Lagu Empat Satu ini menawarkan gagasan bermain kartu yang mungkin sec