Posts

The Smashing Pumpkins Membuka Lowongan Posisi Gitaris Baru

Image
Grup band The Smashing Pumpkins yang beranggotakan Billy Corgan, James Iha dan Jimmy Chamberlin mengumumkan mencari anggota baru. Dilansir dari Variety, Sabtu (6/1/2024), The Smashing Pumpkins mencari gitaris baru pascahengkangnya sang gitaris utama Jeff Schroeder pada Oktober 2023 lalu. Proses perekrutan ini berlaku bagi siapa pun termasuk dengan penggemar mereka yang ingin melamar.  Jeff Schroeder sempat berujar bahwa ia sangat sulit untuk meninggalkan The Smashing Pumpkins. “Jumlah kenangan luar biasa yang dibuat selama 16 tahun terakhir dengan band ini hampir terlalu banyak untuk diukur," tulis Schroeder dalam Instagram-nya.  “Meskipun itu adalah keputusan yang sangat sulit untuk dibuat, saya telah memutuskan untuk meninggalkan band untuk membuat beberapa ruang untuk menjelajahi jalan yang sedikit berbeda,” tambahnya.   Schroeder bergabung dengan The Smashing Pumpkins pada 2007 silam sekaligus untuk mendukung album Zeitgeist. Schroeder pun terus bermain dengan Pumpkins hingga

Netral Rilis 10 Lagu Demo Rekaman Tahun 1992

Image
Secara mengejutkan, band Netral merilis album terbaru yang berisikan 10 lagu demo mereka dari hasil rekaman pada tahun 1992 silam. Saat itu Netral masih beranggotakan Bagus pada bass, Miten di gitar, dan Bimo posisi drum. “Setelah sekian lama tidak pernah terpublish ke khalayak publik.. SabdaNada diberikan kesempatan untuk merilis salah satu artefak penting perjalanan musik Indonesia, kita persembahkan NETRAL, suatu hal penting yg tidak pernah dipublikasikan sejak tahun 1992...,” tulis SabdaNada, label yang merilis album ini dalam akun Instagram resminya. Pemesanan sudah dibuka sejak pekan lalu, album ini dijual dalam bentuk paket box, berisi CD, kaset pita, T-shirt (ukuran S, M, L, XL, XXL, XXXL), dan sticker cut. Dirilis cuma 100 box, harganya dibanderal Rp325 ribu. Banyak yang heran kenapa demo recording tahun 1992 silam masih disimpan dengan rapi. Menurut pihak label, Bimo memang apik dalam menyimpan sejarah sehingga karya-karya lawasnya masih tetap terjaga dan bisa dinikmati hingg

Hindia – Lagipula Hidup Akan Berakhir (2023)

Image
  Kematian adalah keniscayaan. Tapi apa yang bisa kita lakukan sebelum mati? Merayakan kehidupan! Kehadiran Baskara Putra punya daya ledak tersendiri. Dia bisa menarasikan pikiran, opini dan emosinya ke dalam narasi yang tidak biasa. Entah mengapa gaya bertuturnya di proyek Hindia memiliki adaptasi mimikri di segenap lapisan nada yang tersusun. Dia mampu memotong dan menyambungkan untaian sastrawi yang kompleks di sekujur beat yang dia rakitkan. Tentunya dengan sangat serundai. Penulis lirik lain sebelum era Hindia yang melakukan hal serupa tersebut adalah Fariz RM dan Otong Koil. Sepertinya Hindia akan menyinambungkan semangat itu dengan produktivitas setinggi langit. Adakalanya gaya menggubah liriknya pun mirip sebagaimana Bob Dylan. Contoh nyatanya ada pada album “Lagipula Hidup Akan Berakhir” ini. Bisa jadi, Hindia di masa depan tidak akan mampu mereka cipta album seperti ini lagi. Album ini terlihat begitu personal, mulai dari sisi ambisiusitas, artistik, narasi besar dan p

Sambangi Lokananta dan De Tjolomadoe, Erick Thohir Dorong Ekosistem Pariwisata Solo

SURAKARTA—Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali menegaskan komitmen BUMN dalam memperkuat ekosistem pariwisata di Solo, Jawa Tengah (Jateng). Menurut Erick, Solo memiliki banyak potensi wisata dan letak yang strategis secara geografis. "Solo menyimpan banyak destinasi yang memiliki nilai historis, seperti yang kita lihat salah satunya, Lokananta ini," ujar Erick saat meninjau revitalisasi studio rekaman Lokananta di Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Jateng, pada Sabtu (21/1/2023). Erick terus mengawal progres revitalisasi Lokananta agar benar-benar rampung pada tahun ini. Erick menugaskan Holding BUMN Danareksa melalui anak usahanya, PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) untuk menata ulang studio rekaman pertama di Indonesia itu agar lebih kekinian, meski tak menghilangkan unsur sejarah. Lokananta berdiri di atas lahan seluas 21.500 persegi dan sangat layak menjadi creative dan commercial hub berbasis musik, museum, studio rekaman modern, tempat pertunjuk

Therockjournals Masuk Ke Dalam Katalog Inovasi Daerah

Image
Zine alias media cetak alternatif seni dan budaya asal Kabupaten Kendal yang bernama  Therockjournals   terkurasi dan masuk ke dalam katalog Pusat Informasi Inovasi Daerah Provinsi Jawa Tengah (PINDAH JATENG). Dalam setiap terbitannya, Therockjournals menawarkan informasi yang cukup unik yang dianggap sebagai bentuk inovasi, yaitu bahasan tentang seni dan budaya daerah lokal setempat. “ Dengan masuknya Therockjournals ke dalam PINDAH JATENG ini menandakan bahwa inovasi yang berkaitan dengan seni dan budaya masih sangat terbuka lebar untuk dapat menjadi perhatian para pemangku kepentingan. Selanjutnya, entitas ini juga berpotensi untuk dikembangkan dan kesempatan untuk berkolaborasi semakin besar pula. Harapannya, Therockjournals dapat menjadi seperti Pitchfork di masa depan, ” kata pemilik Therockjournals, Dani Satria di Kendal, Jawa Tengah, Rabu (02/08/2023). Dani menambahkan, Therockjournals yang berdiri sejak Januari 2013 sampai saat ini telah mengalami dan melewati banyak masa kris

Hidupkan Kembali Lokananta, Erick Thohir: BUMN Dorong Kemajuan Musik dan Seni Indonesia

Image
SURAKARTA–Kementerian BUMN ikut mendorong kemajuan industri musik dan seni di Indonesia melalui revitalisasi dan pengembangan aset Lokananta di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Lokananta akan dijadikan sebagai sentra kreativitas bagi para musisi, seniman, serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Lokananta adalah perusahaan rekaman pertama dan terbesar di Indonesia yang didirikan oleh R Maladi pada 1956. Sebagai “Titik Nol” musik Indonesia, Lokananta sempat mengalami kejayaan di tahun 1970-1980-an dengan mengorbitkan sejumlah legenda musik Indonesia, seperti Gesang, Waldjinah, Bing Slamet, Titiek Puspa, dan Sam Saimun. Namun, seiring perkembangan zaman dan teknologi, Lokananta sempat tertinggal sampai vakum dan terbengkalai pada era 1990-an. “Saya mengunjungi Lokananta tahun lalu, dan sangat prihatin dengan kondisi Lokananta. Padahal nilai historis dan kekayaan intelektual di Lokananta sangat potensial untuk diberdayakan. Melalui program optimalisasi aset-aset yang ada di BUMN, Lokanant

Pabrik Piringan Hitam Kembali Hadir di Indonesia

Image
  Pada 2022, 41 juta piringan hitam terjual di seluruh dunia. Mengalahkan penjualan CD album musik. Tak ada yang menyangka, format lawas rilisan fisik musik ini merajai kembali industri di tengah era streaming musik. Penjualan piringan hitam atau vinyl bahkan mengambil porsi 70 persen dari total penjualan segala bentuk rilisan fisik musik. Angkanya pun fantastis, mencapai USD1,2 miliar atau sekitar Rp17,8 triliun! Di Indonesia sendiri tren piringan hitam juga berkembang pesat. Hampir setiap tahun dalam lima tahun terakhir terdapat rilisan vinyl dari band atau musisi lokal. Sayangnya, para musisi lokal harus mencetak album versi piringan hitam di luar negeri karena tak ada lagi pabrik piringan hitam di Indonesia. Setelah hampir 50 tahun tak ada pabrik piringan hitam lokal, pada tahun ini resmi beroperasi pabrik piringan hitam di kawasan Cengkareng yang diinisiasi oleh PHR dan Elevation Records. "Dengan mesin teknologi Italia dan assembly Hong Kong, PHR Pressing mampu menawarkan kap