Semakbelukar – Semakbelukar EP: Kearifan Lokal Budaya Melayu


Jika (debut) ini menjadi rilisan terakhir dari kolektif asal Palembang, semakbelukar maka bisa jadi ini adalah masterpiece mereka. Rilisan fisik dalam format vinyl dan cd yang kental akan suasana melayu. Lirik yang bangun juga sangat berakar pada kebiasaan dan gaya hidup masyarakat dari budaya Melayu. Dengan vokal David Hersya yang sangat khas lantang beserta liukan-liukan dendang Melayu. Yang begitu mengena di EP ini adalah suara akordeon dari Ricky Zulman yang terdengar tanpa cacat memandu dan memberikan suasana klasik pada musik-musik semakbelukar ini. Suara Gendang Melayu yang menjadi ciri khas lagu-lagu semak belukar ini benar-benar harmonis terhadap vokal David dan suara akordeon. Ketiga elemen inilah yang menjadi daya tarik EP semakbelukar ini yang menjadikannya sebagai cetak biru dari musik-musik melayu masa kini di Indonesia. Jika sebelumnya, Payung Teduh telah berkontribusi mempopulerkan musik keroncong di kalangan anak muda, maka semakbelukar sangat berkontribusi pada musik melayu.

Dari ke delapan lagu dalam EP ini, hampir semuanya merupakan daya tarik yang harus didengarkan secara seksama. Dengan lirik-lirik puitis khas sastrawi melayu, namun petuah-petuah dan nilai moral pada tiap-tiap lagu bisa kita raba. Seloka Beruk, Celaka, Kalimat Satu, Merujuk Damai, Berlayar di Daratan, Dendang Lalai, Pena Tak Bertinta, dan Perlahan Tapi Pasti merupakan semua lagu yang sangat sayang jika tidak didengarkan secara detail. Sebelumnya juga semakbelukar pernah merilis album pada YesNoWave yaitu, Drohaka. Namun, rilisan fisik kali ini benar-benar kuat harmonisasi, detail, dan tentunya wajib dimiliki dalam format fisik yang nantinya dapat diwariskan bagi generasi ke depan. Nilai moral budaya melayu dan religiusitas konvensional sangat kuat dalam melumuri suasana EP ini.

Comments

Popular posts from this blog

Playlist Lagu Masa-masa Mencari Pekerjaan

The SIGIT – Detourn: Kembalinya Para Druids

Seringai – Taring