Sajama Cut – Dead Osaka Buildings: Sisi Mistis dari Kemegahan Album


Dead Osaka Buildings adalah kumpulan bonus track dari rilisan ulang The Osaka Journals di tahun 2013 ini dalam format vinil 12”. Terdapat lima lagu bernuansa noise experimental yang biasa dibuat frontman Marcel Thee pada Strange Mountain atau Roman Catholic Skulls. Yang membedakan adalah, kumpulan bonus track tersebut mewakili musik eksperimental yang lebih sederhana dengan durasi yang relatif pendek dibandingkan proyek-proyek eksperimental Thee lainnya.
Lagu “What is Your Sadness” menekankan bebunyian akan keretakan suara; bebunyian yang ditarik dan dimampatkan di akhir lagu. “European Screen Vision” menampilkan kemegahan dengan efek loop dan dengungan yang memabukkan. Lalu, berlanjut dengan beats tekno di akhir yang tidak cukup harmonis dan cenderung menghentak.
“Dirty Ships Oh Sad Distance” menampilkan efek mistis dengan gabungan nada-nada ambient. Beberapa kejutan juga memberikan bayangan akan sebuah tempat tua yang sudah mati tanpa penghuni dengan getaran-getaran mistis. Kemegahan menakutkan ini diakhiri bebunyian mengawang yang lambat laun meninggalkan kesan horor tersebut. Selanjutnya, lagu “Shape Shifting” menampilkan penutur asing dari Jepang dengan bumbuan efek ketenangan ala film bersetting galaksi.
Lagu penutup “Wonderful Dreams” hampir seperti “Shape Shifting” tanpa tambahan suara rekaman radio atau televisi lama. Hanya menampilkan kemegahan atas ketenangan yang sudah menjadi ciri khas pada kumpulan bonus track. Lagu yang menenangkan dengan sensasi mistis di bagian akhir ini terdengar paling mengalir dibandingkan materi lainnya yang banyak menampilkan efek shock di bagian durasinya. Sebuah bonus track yang memberikan sentuhan mistis dari sebuah album fenomenal Sajama Cut yang megah.

- See more at: http://jurnallica.com/writing/review/item/900-sajama-cut-%E2%80%93-dead-osaka-buildings-sisi-mistis-dari-kemegahan-album#.UnUu5HBHJvA

Comments

Popular posts from this blog

Playlist Lagu Masa-masa Mencari Pekerjaan

Morfem – Hey, Makan Tuh Gitar: Album Kedua Tetap Berenergi

The SIGIT – Detourn: Kembalinya Para Druids