Posts

Showing posts from 2025

Pop Erano: Istilah yang Mungkin Akan Jadi Tren

Image
Istilah “Pop Erano” mulai mencuri perhatian dalam ranah kritik musik kontemporer, terutama setelah diperkenalkan oleh seorang konten kreator di Instagram bernama Leonardo Ricci. Dalam video-videonya, Ricci menampilkan pendekatan kritik musik yang cenderung jarang ditemui di ranah digital Indonesia — lebih teknis dan berbasis pada analisis struktur musikal seperti notasi, progresi akor dan elemen material lainnya.  Istilah “Pop Erano” sendiri tampaknya digunakan Ricci untuk menggambarkan fase baru dalam musik populer saat ini. “Pop Erano” berpotensi menjadi istilah yang melekat dalam praktik kritik musik masa depan, terutama jika semakin banyak penikmat musik dan kritikus yang mulai menghargai kedalaman analisis musikal sebagai bagian dari pengalaman mendengarkan.

Therockjournals Sudah Tersertifikasi HKI

Image
Therockjournals, sebagai sebuah media musik independen lokal, kini resmi mendapatkan sertifikasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Sertifikasi ini bukan hanya pengakuan atas orisinalitas karya, namun juga tonggak penting bagi eksistensi Therockjournals dalam lanskap dikumentasi perihal musik di Indonesia. Ini akan menjadi motivasi kami untuk terus berkarya.

Perihal Direct Licensing dalam Industri Musik Indonesia

Image
Dalam beberapa waktu terakhir, istilah direct licensing ramai dibahas oleh musisi dan pelaku industri musik Indonesia. Direct licensing, atau perizinan langsung, adalah sistem di mana pencipta lagu atau pemilik hak cipta memberikan izin penggunaan karya mereka secara langsung kepada pengguna (misalnya: restoran, stasiun TV, penyelenggara konser, atau platform digital), tanpa melalui lembaga kolektif seperti Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) atau Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN). Tradisionalnya, di Indonesia hak cipta dikelola melalui sistem kolektif. Pencipta lagu mendaftarkan karyanya ke LMK, lalu LMK mewakili mereka dalam menagih royalti dari para pengguna karya. Selanjutnya, royalti tersebut dibagikan kembali kepada para pencipta. Sistem ini dianggap efisien karena memudahkan proses lisensi dan distribusi royalti, terutama jika karya digunakan di banyak tempat secara serempak. Namun, banyak musisi kini mendorong sistem direct licensing karena beberapa alasan. Pertama, kuran...