Resensi Doom Dance EP: Ngepet Bareng Matiasu!
Dominasi riff gitar berat yang membuka keseluruhan lagu “After Dark” membuat rekaman ini terdengar seperti metal-metal kuno penyembah Black Sabbath. Lagu ini berisi instrumen cukup panjang dengan pola hampir sama dan ketukan dram yang coba bermain manis. Secara keseluruhan, trek “After Dark” membuat sore kelam semakin murung dan cenderung malas beraktifitas. Doom Dance sudah cukup terkonsep; metal yang cukup dengan dominasi pola gitar, yang lebih tepat digunakan, untuk medium meditasi. Apalagi pada sekuel kedua, “Cult of Serpent” melanjutkan kegelisahan dan penghabisan energi. Berbeda dengan lagu pertama, lagu ini mengajak kita beranjak dari tempat tidur. Namun tetap gagal karena pola yang sama membuat konsep album bernuansa kelam ini meminta kita melakukan sesuatu: mematikan lampu dan mengunci kamar. Tibalah hasrat untuk menyalakan lilin sebagai bonus pembelian album. Lilin aromaterapi ini terasa memenuhi kamar di sore yang mendung dan telah menguras energi yang dikutuk