Resensi Doom Dance EP: Ngepet Bareng Matiasu!



Dominasi riff gitar berat yang membuka keseluruhan lagu “After Dark” membuat rekaman ini terdengar seperti metal-metal kuno penyembah Black Sabbath. Lagu ini berisi instrumen cukup panjang dengan pola hampir sama dan ketukan dram yang coba bermain manis. Secara keseluruhan, trek “After Dark” membuat sore kelam semakin murung dan cenderung malas beraktifitas.
Doom Dance sudah cukup terkonsep; metal yang cukup dengan dominasi pola gitar, yang lebih tepat digunakan, untuk medium meditasi. Apalagi pada sekuel kedua, “Cult of Serpent” melanjutkan kegelisahan dan penghabisan energi. Berbeda dengan lagu pertama, lagu ini mengajak kita beranjak dari tempat tidur. Namun tetap gagal karena pola yang sama membuat konsep album bernuansa kelam ini meminta kita melakukan sesuatu: mematikan lampu dan mengunci kamar.
Tibalah hasrat untuk menyalakan lilin sebagai bonus pembelian album. Lilin aromaterapi ini terasa memenuhi kamar di sore yang mendung dan telah menguras energi yang dikutuk oleh kegelapan ruangan. Kepulan asap dan suara angin di luar kamar mulai menabrak-nabrak di akhir “Cult of Serpent”.
Kita mulai berpesta lewat lagu “Doom Dance” yang membuat suasna satanik. Cobalah memakaiearphone dan dengarkan pola-pola ringan riff beratnya sembari memainkan kepulan asap lilin aromaterapi. Berpikirlah untuk melakukan sesuatu yang instan dengan imajinasi Anda adalah seorang pengangguran yang sangat membutuhkan uang. Imajinasi sudah terlalu jauh dimanjakan pola yang semakin melemah di tengah-tengah “Doom Dance”. Fisik mungkin hanya terpaku, namun biarkan imajinasi dan suasana mencekam dari kamar ini menari.
Keinginan untuk ngepet adalah salah satu imajinasi satanik ketika mendengarkan album. Biarkan halusinasi memenuhi alam bawah sadar dan melemahkan ego/superego. Hanya Id-lah mendominasi tubuh yang dipenuhi insting babi.
Pungkas dari perjalanan kegelapan, dalam “Hallucination” memancing ritual untuk ngepet. Hanya berbekal lilin setengah ini saja iringan lagu seperti menceritakan perubahan manusia menjadi babi ganas membuat lilin hampir mati. Waktu tinggal sedikit dan hanya ditentukan oleh lilin ini untuk halusinasi bekerja.
Proses ngepet pun selesai. Dan, saatnya mencari serta meninggalkan kamar menuju langit malam yang lebih kelam.

Comments

Popular posts from this blog

Playlist Lagu Masa-masa Mencari Pekerjaan

Morfem – Hey, Makan Tuh Gitar: Album Kedua Tetap Berenergi

The SIGIT – Detourn: Kembalinya Para Druids