Album Rotor “Behind the 8th Ball” Dirilis Ulang Dalam Format Vinyl

Therockjournals - Jakarta: Album metal legendaris “Behind the 8th Ball” milik rotor dirilis ulang dalam format piringan hitam oleh label Elevation Records dan Snakecharms Records. Menurut Elevation Records, “Behind the 8th Ball” adalah album yang luar biasa, dengan lirik sebagian besar berbahasa Inggris dan dengan komposisi yang rumit, ganjil namun sangat mudah dinikmati bahkan oleh mereka yang bukan penikmat metal.

Selain keras, album ini juga mampu menghasilkan komposisi yang “pop” seperti “Peluit Phobia". Namun kebanyakan komposisi di album ini datang dengan time-signature yang tidak lazim, dengan pergantian tempo dan ritme yang begitu cepat. komposisi ini malah terdengar sangat progresif dan mendekati avant-garde.


“Contoh yang paling nyata ada lagu “Nuclear is the Solution”. Sangat wajar sebuah band metal berbicara soal politik lokal dan internasional. Namun, Rotor punya cara sendiri dalam bicara politik. Jarang band di Indonesia, metal atau bukan, yang mampu menangkap inti sengketa politik di Timur Tengah secermat lirik Irfan Sembiring di lagu ini. Bahkan dengan berani lagu ini dimulai dengan pidato Yasser Arafat yang dengan begitu brilian menggambarkan okupasi Israel atas tanah Palestina. Di tahun 1993, judul lagu ini ditulis dengan tanda tanya. Awal bulan ini ketika ditanya apakah judul di versi piringan hitam tetap memerlukan tanda tanya, Irfan menjawab: “Tidak usah”,” kata Elevation Records melalui rilis pers yang diterima Therockjournals pada Desember 2020.

Album yang begitu keras dan orisinil, dalam konteks Indonesia ini, dirilis pertama kali dalam format pita kaset pada akhir tahun 1992 dan sempat terjual sampai dengan 450.000, angka penjualan yang sama dengan band-band pop arus utama. Dan setelah manggung bersama dengan Metallica di stadium Lebak Bulus pada tahun 1993 status Rotor sebagai legenda thrash Indonesia tidak bisa diragukan lagi dan “Behind the 8th Ball” bisa dikatakan menjadi blue-print cetak merah bagi musik keras Indonesia.



“Selama delapan tahun keberadaannya Elevation Records lebih banyak bersentuhan dengan musik indie rock, dan ini untuk pertama kalinya kami berurusan dengan musik keras dan ini menunjukkan betapa universal-nya pesona musik keras yang dimainkan oleh Rotor. Sejak kami pertama kali mendengarkan album ini melalui format pita kasetnya, sudah terbit keinginan kami untuk mendokumentasikannnya secara layak ke dalam format piringan hitam,” imbuh Elevation Records. 

Beruntung sekali Irfan Sembiring menyambut hangat ajakan Elevation Records dan memberikan master asli rekaman tahun 1992. Master tersebut dikerjakan ulang oleh sound engineer Hamzah Kusbianto sebelum diracik ulang untuk vinil di Studio Abbey Road, London, Inggris. Elevation Records ingin melakukan semuanya secara benar termasuk bagaimana mereplika gambar sampul yang begitu iconic itu. Untuk keperluan ini Elevation Records meminta bantuan illustrator Aditya Wardana dari Bandung untuk Kembali menghadirkan aura kengerian yang diinginkan oleh desainer awal Marcel Wetik.

“Kami percaya semua upaya itu layak dilakukan untuk mahakarya thrash metal yang kabarnya sempat membuat “panas” Metallica di Lebak Bulus tahun 1993. Vinil album ini dicetak 313 keping dan bisa didapatkan melalui 0812-1909-8026 atau melalui partner kami Snakecharms Records 08111611928” pungkas Elevation Records.

Comments

Popular posts from this blog

Playlist Lagu Masa-masa Mencari Pekerjaan

Morfem – Hey, Makan Tuh Gitar: Album Kedua Tetap Berenergi

The SIGIT – Detourn: Kembalinya Para Druids