CD Live ‘Urban Legend’ Semakbelukar Dirilis!
Therockjournals –
Jakarta: Label musik independen Elevation
Records telah merilis sebuah album live
terakhir milik kolektif folk melayu, Semakbelukar. Penampilan terakhir
Semakbelukar di toko buku Kineruku Bandung tersebut akhirnya dirilis dalam
format cakram padat (CD).
“Kami sudah melupakan
ide soal rekaman itu sama sekali, kami bahkan lupa kalau Semakbelukar sempat
memainkan satu lagu dari Kocani Orkestar di pertunjukan itu. Sampai salah
seorang di Semakbelukar memberi kabar bahwa telah ditemukan rekaman audio dari
pertunjukan itu,” kata Elevation Records melalui rilis yang diterima oleh Therockjournals, Jumat (30/07/2021).
Elevation Records menjelaskan, awalnya mereka memang berniat
mendokumentasikan konser Semakbelukar tersebut dengan cermat saat di Kineruku.
Namun tidak disangka, itu adalah konser terakhir Semakbelukar.
“Namun entah mengapa
upaya pelestarian rekaman itu tidak bisa terlaksana dengan baik. Videografer
yang merekam pementasan di Kineruku, Bandung tidak pernah menyerahkan hasil
kerjanya sedangkan rekaman audio-nya juga tidak pernah ada yang kami bisa
dengarkan. Konser itu sendiri sekarang menjadi semacam “urban legend,” pernah
ditulis oleh Majalah Tempo, dibicarakan dengan berbisik-bisik dan terus
terngiang di telinga mereka yang tahu dan mengenal Semakbelukar,” imbuh
Elevation Records.
Setelah rekaman audio konser terakhir tersebut ditemukan, Elevation
Records memutuskan untuk mendokumentasikannya dalam format cakram padat, dengan
kualitas yang telah diremaster agar jauh lebih layak untuk diperdengarkan.
Menurut Elevation Records, konser terakhir Semakbelukar di Bandung adalah
sebuah pertunjukan monumental yang tidak hanya merupakan manifestasi sikap
politik dan berkesenian yang keras, namun sekaligus merupakan bukti kuat
integritas, keterampilan sekaligus kecerdasan mereka.
Elevation Records menambahkan, walau tanpa latihan apapun,
semua personil berimprovisasi dan pada akhirnya David Hersya memberi penampilan
terbaiknya, sementara Ricky, Angger, Mahesya dan Ariansyah, bermain santai
dengan hanya mengandalkan insting semata.
Comments
Post a Comment