BRNDLFEST – Cerita Mutasi Urban: 12 Tahun dan Tetap Berandalan

BRNDLFEST adalah sebuah acara untuk memperingati 12 tahunnya The Brandals. Acara ini cukup memuaskan karena berisi berbagai kegiatan seperti photo exhibition, screening film, dan konser musik. Diselenggarakan di Rolling Stone Cafe, Jakarta pada 22 Desember 2013 mulai jam 3 sore sampai 11 malam, BRNDLFEST merupakan persembahan bagi masyarakat pada umumnya dan “Brigade Rock n Roll” pada khususnya.
Acara tersebut juga berisi konferensi pers serta pemutaran perdana film dokumenter “liar”, Marching Menuju Maut karya Faesal Rizal. Sebelum diputarnya dokumenter, juga diputar sebuah video klip “Abrasi” yang menampilkan Morgue Vanguard (Homicide). Dokumenter Marching Menuju Maut memang murni dokumenter tentang perjalanan awal The Brandals yang dikemas apik dengan alur emosi yang luar biasa. Sepak terjang The Brandals tidak luput dari pilar utama rockstar: sex, drug, rock n roll yang kental. Rencanannya, menurut Eka, dokumenter ini akan diedarkan dan dibuat screening di universitas.
Secara garis besar Marching Menuju Maut memaparkan sejarah The Brandals. Seperti awal formasi ben; masuknya Eka Annash yang menggantikan Edo, sampai keluarnya Bayu dan Dodi yang digantikan PM dan Radit. Selain itu, pergantian manager yang dilakukan berkali-kali, sampai penyingkatan nama The Brandals menjadi BRNDLS. Dulu aksi panggung mereka benar-benar membuat kesal, sampai pada memasukkan manajemen qolbu ke dalam The Brandals. Akan tetapi mereka masih tetap brandalan sampai 12 tahun ini. “The Brandals sekarang ini ibarat orang Islam makan babi,” kata David Tarigan di dokumenter Marching Menuju Maut.
Acara dibuka dengan pameran foto mengenai hal-hal yang mempengaruhi lahirnya The Brandals. Foto yang apik, tidak hanya menampilkan profil personil juga menceritakan fenomena kondisi sosial politik kala itu. Memang The Brandals lahir di lingkungan urban dengan segala bentuk masalah sosial yang menarik untuk diceritakan. Selain pameran foto, juga terdapat pameran merchandise The Brandals dari rilisan-rilisan mereka seperti t-shirt, artwork, dan pernak-pernik lainnya. “Sekecil apapun dokumentasi ben kalian, akan berguna nantinya. Kita susah menemukan barang-barang itu, makanya simpan baik-baik arsip sejarah kalian,” tutur vokalis Eka Annash sebelum memulai konser jam 9 malam.
Selanjutnya, acara BRNDLFEST ditutup dengan konser The Brandals dengan para penggemarnya yang sangat loyal. Sebanyak 21 lagu, Eka cs. menampilkan performa yang prima malam itu. Konser ini juga ajang reuni bersama Bayu dan Dodi. Untuk mengisi sesi rap dari Morgue Vanguard pada lagu “Abrasi” yang berhalangan hadir, Eka merekrut MC  Eric Prblmz. Rangkaian acara yang mantap ini ditutup dengan konser yang epik pula. Duabelas tahun berjalan dan tetap berandalan.

Songlist:

01. Mutasi
02. Labirin
03. Love Detox
04. Janji
05. Proletar
06. Abrasi [
Feat. Eric Prblmz]
07. Tipu Jalanan
08. 100%
09. Junk
10. Moonlight Child
11. Brokenheart Blues
12. Perak
--- [
Introduction to Bayu and Dodi] ---
13. Obsesi
14. 24 Lewat
15. Ode
16. Bercinta
17. 100 KM
--- [
Encore] ---
18. DGNR8
19. Polizei
20. Bleeding
21. Marching

- See more at: http://jurnallica.com/writing/band/item/918-brndlfest-%E2%80%93-cerita-mutasi-urban-12-tahun-dan-tetap-berandalan#.Ur-uJ9IW09U

Dokumentasi foto:



















Comments

Popular posts from this blog

Playlist Lagu Masa-masa Mencari Pekerjaan

Morfem – Hey, Makan Tuh Gitar: Album Kedua Tetap Berenergi

The SIGIT – Detourn: Kembalinya Para Druids