Album "Buaya Ska" Akan Dirilis Ulang

 

Setelah 23 tahun semenjak dikeluarkan, album perdana dari unit Ska Waiting Room yang berjudul s/t, atau biasa dijuluki “Buaya Ska” akhirnya akan dirilis ulang pada bulan September 2020 ini. Sabda Nada Records adalah label yang berkesempatan merilis album ska-core yang pertama kali dirilis pada tahun 1997 tersebut. Melalui akun Instagram @sabda.nada, label tersebut menginformasikan:

Dalam rangka menghidupkan kembali artefak sejarah musik indonesia.. ini adalah kesempatan ke2, jangan sampai terlewat untuk memilikinya.. 23 tahun yg lalu album ini mencuri banyak perhatian pecinta musik indonesia..

Dan kini Kembali dirilis dalam Jumlah Limited alias terbatas!!!

@waitingroomofficial"

Para pecinta Waiting Room tentunya tak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk mendapatkan rilisan album Buaya Ska yang langka tersebut. Sabda Nada akan merilis album ini dalam format kaset pita beserta aneka macam merchandise seperti T-Shirt, Tote Bag, Sticker dan mini pin.





Agar kita dapat mengetahui seperti apa gambaran album ini, bisa disimak pada review album Buaya Ska oleh Majalah Rolling Stone Indonesia di tahun 2007 di bawah ini.

Waiting Room – Buaya Ska (Peringkat 133 dalam “150 Album Indonesia Terbaik Sepanjang Masa”, Majalah Rolling Stone Indonesia Desember 2007)

Waiting Room Records, 1997

Di sinilah, jaman di mana gue dan Eka (Annash, sekarang vokalis The Brandals) berumur 19 dan 20 tahun, masih percaya dengan idealism DIY (Do It Yourself), dan berakhir gembel!” ungkap Lukman Laksmana, vokalis Waiting Room yang kini menjabat sebagai vokalis Superglad. Buaya Ska adalah rekaman ska pertama di Indonesia, jauh sebelum Tipe-X menggebrak pasar dan membuat banyak anak muda berjoget sembari menggeleng kepala. Namun Ska versi Waiting Room memang berbeda. Mereka terinspirasi The Specials, dan juga kemudian The Mighty Mighty Bosstones, tak berhenti di situ ada pula pengaruh hardcore, seperti pada tembang “Brainwash” di mana ia menggamit vokalis hardcore Jennifer Jill dari band Stepforward untuk turut mengisi teriakannya. Atau punk rock ala Bad Religion. Album Buaya Ska merupakan terobosan pada jamannya. “Gue sampai berani untuk merilis terus terang karena terinspirasi oleh Puppen yang merilis Not a Pup EP. Robin (Malau, gitaris Puppen) juga yang membantu gue untuk bekerjasama dengan Tropic yang akhirnya mendistribusikan album ini,” ungkapnya lagi. –Ricky Siahaan-

Comments

Popular posts from this blog

Playlist Lagu Masa-masa Mencari Pekerjaan

Morfem – Hey, Makan Tuh Gitar: Album Kedua Tetap Berenergi

The SIGIT – Detourn: Kembalinya Para Druids