Waiting Room Rilis Ulang Album Pertama

 

Band independen veteran Waiting Room akan merilis ulang album debut  mereka tanggal 25 September nanti. Album yang pertama kali dilepas pertengahan tahun 1997 akan di repackage dalam format kaset dan CD oleh label indie Sabda Nada Records. Sementara diskografi album penuh Waiting Room (Waiting Room -1997, Propaganda – 1999 dan Music – 2001) akan tersedia di berbagai layanan music streaming setelahnya by Aquarius Musikindo (AQM)

Album debut Waiting Room sendiri merupakan album fenomenal pada era ledakan pertama gelombang band independen di pertengahan dekade 90. Diproduksi secara mandiri -baik biaya maupun teknis- oleh personil band, album debut ini mendokumentasikan fase perjalanan karir Waiting Room disaat membawakan konsep Ska, Hardore dan Punk. Band yang terbentuk di tahun 1994 ini pada awalnya menawarkan konsep cover tribute Fugazi (grup Post Hardcore asal Washington DC). Lalu pada perkembangannya, bermutasi menjadi band Ska dengan mengambil pengaruh dari The Mighty Mighty Bosstones, Operation Ivy, Murphy’s Law, Madness dan The Specials. Tidak puas hanya membawakan lagu cover, Waiting Room pun menulis materi lagu sendiri yang berhasil di rekam dalam debut album ini.

Di rekam di CMC studio di Jl.Dr. Saharjo Jakarta Selatan, (yang sayangnya sudah gulung tikar sekarang) oleh personil yang saat itu beranggotakan Eka Annash (vocal), Lukman Laksmana (vocal), Irfanno Muhammad (gitar), Ivan ‘Ibob’ Riayatsyah (bass), Albert Kurniawan (gitar) dan Chandra ‘Ican’ Krisna (drum). Proses rekaman dilakukan selama kurun waktu sekitar 6 bulan dari pertengahan 1996 hingga awal 1997 secara analaog menggunakan pita reel 3,5 inchi. Dengan segala keterbatasan dan tanpa bantuan produser, album ini merupakan pengalaman rekaman profesional pertama untuk semua personil yang masih junior dan amatir. Di tengah proses rekaman-pun gtaris Albert harus meninggalkan band untuk studi ke Amerika dan digantikan oleh Juan Rosyid.

Album debut ini akhirnya dilepas pertengahan 1997 dalam format kaset dan menjadikan Waiting Room sebagai band Ska lokal pertama yang resmi merilis album. Desain album adalah hasil karya dari seniman Motulz, termasuk membuat ilustrasi kartun ikonik Buaya yang menjadi cover sampul album (sehingga disebut album ‘Buayaska’ oleh penggemar, walaupun secara resmi hanya bertitel ‘Waiting Room’), sedangkan layout desain oleh Arian 13 yang saat itu masih menjabat sebagai vokalis Puppen, band Hardcore seminal asal Bandung. Atas rekomendasi teman-teman dari Puppen, album ini juga didistribusikan oleh label asal Bandung Tropic Records dan berhasl terjual sekitar 10 ribu kopi.

Waiting Room menjadi salah satu band pionir yang memulai gerakan band independen di pertengahan 90an bersama nama legendaris lain sepeti PAS, Pure Saturday, Pestol Aer, Puppen, Cherry Bombshell, Burger Kill, Koil dan lainnya. Deretan nama tersebut aktif menjelajah panggung underground dan pensi sepanjang dekade 90an mulai dari Poster Café Jkt, GOR Saparua Bdg dan lainnya. Seperti yang kita tahu, genre musik Ska pun meledak di industri musik nusantara di akhir dekade 90 dibawakan oleh band lain seperti Tipe-X, Jun Fan Gung Foo, Purpose, Gallery, dll.

Waiting Room sempat merilsi dua album setelahnya : Propaganda di tahun 1999 dan Music 2001 via label Independent Recodrs (sub divisi Aquarius Records) yang berkesperimen dengan Funk, Jazz, Hip-Hop dan Pop sebelum akhirnya membubarkan diri di awal tahun 2003.

Di akhir tahun 2013, Waiting Room sempat melakukan mini reuni dan tampil di Rolling Stone Café, kembali membawakan konsep cover tribute Fugazi. Hingga akhirnya di akhir tahun 2019 lalu, dalam rangka perilisan katalog penuh album-album dibawah naungan Aquarius Records via layanan streaming membangunkan kembali aktifitas band. Lalu diputuskan untuk merilis ulang album debut ‘Buayaska’ yang sempat lama hilang.

Album debut Waiting Room akan dirilis dalam format kaset dan digital pada tanggal 25 September 2020 dan untuk pertama kalinya dirilis dalam format CD di awal bulan Oktober 2020. Sedangkan katalog penuh album akan tersedia di berbagai layanan music streaming online segera di akhir tahun.

Comments

Popular posts from this blog

Playlist Lagu Masa-masa Mencari Pekerjaan

The SIGIT – Detourn: Kembalinya Para Druids

Seringai – Taring