Frekuensi Perangkap Tikus: Kompilasi Yang Masih Sekedar Senang-senang?



 

Frekuensi Perangkap Tikus adalah album kompilasi mutakhir anti korupsi yang dimiliki Indonesia. Materi dalam kompilasi juga sangat bergizi dengan kehandalan para musisi yang sudah tidak diragukan lagi. Terdapat 10 lagu dengan aliran musik yang bervariasi membuat kita tidak bosan bila mendengarkan puluhan kali dalam sehari. Secara keseluruhan, konsep album ini memang menentang korupsi tetapi dipaparkan dan dilihat secara multitafsir.
Salah satu yang sangat anthemic dalam kompilasi adalah lagu “Mafia Hukum” milik Navicula. Bagian reffrain[“Mafia hukum, hukum saja, karena hukum tak melihat siapa”] memang sangat melihat permasalahan korupsi dilihat dari sudut pandang hukum. And justice for all adalah gagasan yang di-impikan (mungkin) oleh Navicula dari lagu ini. Selanjutnya yang menarik adalah lagu berjudul “Partai Anjing” yang dibawakan Iksan. Nomor balada folk kritik sosial paling mengena dalam kompilasi; ringan dan cerdas. Siapa sangka jika lirik tentang partai politik bisa dinyanyikan begitu santai, slenge’an, sekaligus cerdas.
Juga paling berbahaya dalam kompilasi ketika Eye Feel Six feat. Morgue Vanguard membawakan lagu “Mimpi Basah Pembangkang Sipil”. Benar-benar klimaks dan berat. Siapapun dilibas dengan rentetan rima yang sebegitu menghipnotisnya. Lain lagi Morfem dengan lagu “Kami Bosan Menjadi Negara Dunia Ketiga” yang melihat angle korupsi dari dampaknya. Gara-gara korupsi, Indonesia terus-terusan menjadi negara (yang masih) berkembang, padahal aset yang dimiliki sangatlah kaya raya. Sangat sesuai dengan konsep teori dunia khas buku pengantar sosiologi.
Melihat begitu dahsyatnya Frekuensi Perangkap Tikus, sangat mungkin album ini akan menjadi kompilasi berbahaya di tahun ini. Selain itu, korupsi menjadi musuh bersama pada intinya. Dampak album ini begitu melenakan, banyaknya musisi yang turut berkontribusi dalam album dan dinikmati oleh masyarakat luas. Mungkin, jika album ini sangat digandrungi masyarakat dan membuat uforia musik anti korupsi menjadi meningkat, maka akan muncul tanggung jawab bagi masyarakat itu sendiri.
Jangan sampai album ini hanya proyek senang-senang tanpa adanya signifikansi terhadap penurunan korupsi. Setelah album ini menjadi uforia, jangan sampai juga korupsi masih menjadi pembicaraan pokok di media massa. Sebisa mungkin, dengan album ini harus bisa memprovokasi dan menggerakkan masyarakat untuk berubah, bukan hanya mendengarkan karya para musisi yang berbobot ini. Semoga saja album ini bukan hanya proyek senang-senang dalam audiosonik. Dan semoga saja, ada dampak yang ditimbulkan kepada para tikus agar semuanya dapat terjerat oleh frekuensi perangkap paling canggih.

Comments

Popular posts from this blog

Playlist Lagu Masa-masa Mencari Pekerjaan

The SIGIT – Detourn: Kembalinya Para Druids

Seringai – Taring