Menyelami Ruang The House of Faith and Mirrors
Saya pertama kali mengenal The House of Faith and Mirrors (selanjutnya
disingkat THOFAM) pada tahun 2015.
Saat itu ada pagelaran tahunan Record Store Day (RSD) 2015 di
Jakarta dan rilisan-rilisan fisiknya begitu menarik untuk dibeli.
Kebetulan saya berhalangan untuk datang ke RSD karena jadwal
liputan yang padat (saat itu saya masih bekerja menjadi wartawan di media online/televisi), termasuk di akhir
pekan. Namun saya tetap memantau via
media sosial bagaimana suasana kemeriahan RSD tahun 2015 di berbagai kota
tersebut. Dari semua rilisan keren yang saat itu dirilis di berbagai lokasi, salah
satunya yang mencuri perhatian saya adalah album debut THOFAM yang berjudul “Ruins & Reckoning” yang keluarkan
oleh Nanaba Records (kini sudah
tutup) dalam format kaset pita berjumlah 100 kopi. Saat ini di tahun 2020,
album “Ruins & Reckoning” telah berusia lima tahun.
Saya mengincar “Ruins & Reckoning” karena ini merupakan
proyek musik terbaru (kala itu) dari Marcel Thee yang dibantu oleh Ababil 'Ash'
Ashari dalam instrumen bass beserta mastering-nya. Saya menduga pasti aka
nada kejutan di dalamnya yang tak disangka-sangka.
Setelah membeli album tersebut via online dan
mendengarkan pertama kalinya, dalam hati bergejolak “Wah, eksplorasi apa lagi nih”. THOFAM adalah kejutan baru (yang
menurut saya sangat berbeda dengan proyek-proyek Marcel Thee sebelumnya). Ini
bukan indie rock, bukan folk gospel, bukan deru drone, bukan meditasi Strange Mountain ataupun kompleksitas Hobgoblin. THOFAM bisa jadi maerupakan
anomali dari kesemua karya yang pernah dirilis oleh frontman Sajama Cut tersebut.
Tahun 2017 memang telah rilis sebuah album dari supergroup The Knife Club yang bernuansa sama (menurut saya). Tapi album debut
THOFAM ini berbeda, ada kemisteriusan yang dalam di balik riuhnya instrumen musik
yang saling timpa, tidak teratur namun padu. Bisa jadi musik rock mengawang ala THOFAM ini yang juga
turut mempengaruhi kelir dari debut The Knife Club tersebut.
Entah apa yang sedang dan ingin disampaikan oleh Marcel
lewat proyek gemuruh ini. Saya menyebut THOFAM sebagai proyek solo karena
mungkin hanya Marcel yang paling mengerti komposisi ini. Kita seakan dibuat terjebak
di dalam labirin tanpa batas, serta dibisiki oleh vokal yang mengawang-awang di
langit-langit yang seakan ingin runtuh. Semakin kita coba selami ruang-ruang di
dalamnya, tak ada yang benar-benar kosong. Ketujuh lagu di dalamnya seakan punya
dunianya sendiri. Bahkan di situs bandcamp
milik THOFAM, album ini dirilis pada 6 April 1921. Apakah ini album penjelajah
waktu?. Yang jelas THOFAM adalah bukti kreativitas tinggi yang meledak-ledak
dan produktif dari seorang Marcel Thee. Selamat menyelami ruang tanpa ujung The House of Faith and Mirrors.
Tracklist
1. Endless Nothing
2. Ruins & Reckoning
3. Sad Werewolves
4. The Ocean, Stark
5. Dissapearance (Mountain Of Regret)
6. Still Camera/ Empty Hall
7. Our Infinite Staircase
Comments
Post a Comment